Lamongan-kadesnews.com
Warga Desa Sumurgenuk, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, tengah dilanda keresahan akibat maraknya aksi pencurian yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Sejumlah tempat ibadah dan fasilitas pendidikan menjadi sasaran pelaku, yang diduga memanfaatkan kondisi lingkungan yang sepi dan minim pengawasan, terutama di malam hari.
Kasus terbaru terjadi di MI Madrasah Islamiyah Desa Sumurgenuk, pada Rabu malam (07/08/2025). Aksi pencurian tersebut baru diketahui keesokan paginya, Kamis (08/08/2025) sekitar pukul 05.23 WIB, saat petugas kebersihan sekolah mendapati pintu ruangan telah dibobol dengan kondisi gembok rusak akibat dicongkel.
Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa sejumlah barang telah hilang, termasuk sebuah kotak/kaleng berwarna hitam yang diduga berisi uang.
“Gembok pintu sudah jebol bekas dicongkel, lalu dalam ruangan semua laci dibuka dan kotak hitam milik sekolah hilang. Jadi untuk sementara ini sepertinya yang diambil cuma uangnya saja,” ujar salah satu saksi mata di lokasi kejadian.
Warga menduga aksi ini bukan yang pertama, karena sebelumnya telah terjadi pencurian dengan pola yang hampir serupa di beberapa titik wilayah desa. Menurut Sutikno, warga Desa Sumurgenuk, pencurian telah terjadi sedikitnya tiga kali dalam waktu yang berdekatan.
“Yang kita ketahui, ini bukan kali pertama terjadi pencurian serupa. Sebelumnya juga sudah terjadi, entah tiga atau empat kali, dan berturut-turut dalam waktu yang tidak begitu lama,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa sebelumnya pencurian juga terjadi di Masjid Nurul Ihsan, lalu tiga hari kemudian di Masjid Al-Hikmah, dan terbaru di MI Madrasah Islamiyah.
Kondisi ini membuat masyarakat merasa tidak aman. Sejumlah warga bahkan melaporkan kehilangan ternak seperti ayam dan bebek, yang diduga juga akibat ulah para pelaku pencurian yang sama.
“Tentu kami resah. Kejadian ini berulang, dan sekarang mulai merambah ke ternak warga. Ini tidak bisa dibiarkan. Harus ada tindakan tegas, kalau bisa pelakunya segera ditangkap,” ujar seorang warga sekitar dengan nada geram.
Warga pun berharap aparat desa dan pihak kepolisian segera mengambil langkah nyata. Selain penindakan terhadap pelaku, mereka juga meminta agar dilakukan upaya pencegahan agar kasus serupa tidak terus terjadi.
“Kami sangat berharap ada tindakan cepat. Semua pihak, mulai dari aparat desa, kepolisian, hingga masyarakat harus bersinergi. Jangan sampai desa kami terus menjadi langganan aksi kriminal,” tutup warga tersebut.
Warga Desa Sumurgenuk kini mendesak agar segera dilakukan langkah konkret guna mengembalikan rasa aman dan nyaman di lingkungan mereka. Kolaborasi antara masyarakat, aparat desa, dan penegak hukum menjadi kunci dalam mengatasi permasalahan ini secara menyeluruh.
(Sutikno)